BAGI KALIAN PASUTRI YANG BELUM MEMILIKI ANAK SANGAT DIANJURKAN UNTUK MENGKONSUMSI DAUN KATUK INI

Sponsored Links


Untuk para ibu, daun katuk adalah tanaman yang telah sering didengar. Ibu-ibu hamil serta yang sedang menyus*ui anak bayinya, sering direkomendasikan untuk mengkonsumsi daun katuk. Tanaman ini dipercaya dapat memperlancar A*SI (Air Su*su Ibu) yang menjadi makanan pokok sang bayi. Selain bermanfaat untuk para ibu, daun katuk juga sering digunakan untuk menyayur. Di buat sayur bening atau dioseng-oseng, daun katuk yaitu bahan makanan sehat yang juga enak. Namun apakah hanya sebatas itu manfaat daun katuk sendiri? 

Mungkin sedikit ironis bahwa walau daun katuk telah sering didengar, masih banyak orang yang tidak tahu apa sebenarnya daun katuk itu. Daun Katuk memiliki nama ilmiah Sauropus androgynus. Tumbuhan ini banyak menyebar di Asia Tenggara. Biasanya daun katuk tumbuh di dataran rendah serta mudah ditanam untuk dijadikan pagar hidup. 

Di Vietnam, katuk di kenal dengan nama rau ngót, sementara orang Tionghoa menyebutnya mani cai. Di Jawa, daun katuk dimaksud kebing serta katukan, di Melayu katuk yaitu memata, di Minangkabau, orang menyebutnya Sim*ani, sementara di Madura, arti kerakur lebih di kenal. 

Daun katuk termasuk dalam tanaman perdu. Bila tumbuh, tingginya dapat mencapai hingga 2 sampai 3 m. Daunnya tumbuh berselang-seling di satu tangkai. Bentuknya daunnya lonjong meruncing, tulang daunnya menyirip, tepian daun rata, serta pangkalnya tumpul. Warna daun sangat hijau saat muda, tetapi menjadi cokelat kehijauan saat telah tua. Daun katuk memiliki bunga yang berwarna ungu. 

Kandungan Nutrisi Pada Daun Katuk 
Didalam daun katuk ada banyak kandungan zat-zat yang sangat bermanfaat untuk tubuh manusia. Nutrisi yang ada didalam daun katuk diantaranya yaitu vitamin A, B, serta C, lemak, protein, kalsium, zat besi, serta fosfor. Peneliti mengira bahwa kandungan kimia yang dikandung katuk, yakni sterol yang memiliki karakter estrogenik, memberi efek hormonal yang menyebabkan produksi A*SI hingga menjadi lebih banyak. Selain itu peneliti juga menemukan bahwa daun katuk mengandung efedrin yang sangat efektif untuk menyembuhkan influenza.  

Manfaat Daun Katuk 
Kita telah mengetahui bahwa daun katuk terlebih sangat bermanfaat untuk produksi AS*I. Tetapi, melihat begitu banyak kandungan nutrisi yang ada di dalamnya, tentu sekedar meningkatkan AS*I bukan sekedar menjadi hanya satu manfaat daun katuk. Di bawah ini yaitu beberapa manfaat daun katuk yang lain : 

-Melancarkan A*SI 
-Membersihkan darah kotor pada or*ga*n rep*rodu*ksi wanita 
-Menyembuhkan demam, borok, serta bisul 
-Mengobati frambusia atau infeksi kulit 
-Menyembuhkan sembelit 
-Mencegah osteoporosis 
-Mengobati influenza 
-Menambah produksi sp*er*ma 
-Meningkatkan imunitas tubuh 
-Membantu daya penglihatan. 

Ternyata daun katuk memang memiliki manfaat yang sangat banyak. Semua orang dapat memanfaatkan tanaman ini, bukan sekedar beberapa ibu. 

Manfaat daun katuk untuk pasangan suami-istri 

Seperti yang sudah kita kenali diatas, daun katuk memiliki senyawa kimia. Senyawa ini, yang dimaksud fitokimia memiliki manfaat obat. Ada tujuh senyawa kimia di dalamnya yang mera*ngs*ang pertumbuhan hormon steroid (progesteron, testosteron, estradiol, serta glukokortiroid) serta senyawa eikosanoid. Bila wanita konsumsi nya, maka senyawa aktif itu akan mer*ang*sang hormon kew*anit*aan. Kulit menjadi halus serta rambut menjadi sehat dan lembut. Untuk pria, senyawa itu mer*ang*sang hormon kep*erka*saan hingga vit*alit*as semakin tinggi. 

Untuk pasangan suami-istri, memiliki keturunan yaitu anugerah yang sangat besar. Tetapi sering setelah bertahun-tahun menikah, masih saja mereka tak dikaruniai keturunan. Konsumsi daun katuk sangat dianjurkan untuk pasutri yang ingin segera memiliki anak, terlebih untuk pria. Dengan mengkonsumsi daun katuk secara teratur, produksi sp*er*ma akan semakin bertambah, demikian pula dengan mutunya. 

Ternyata bukan hanya daunnya yang berguna, namun akarnya juga. Beberapa orang jaman dulu sering memanfaatkan akar daun katuk sebagai obat tradisional untuk mengatasi demam serta anyang-anyangan. 

Hal yang perlu di perhatikan dalam mengolah daun katuk 

Waktu memasak daun katuk, tak ada hal yang terlalu khusus karena cara mengolahnya serupa dengan sayur-sayuran hijau yang lain, meskipun untuk beberapa orang, rasa daun katuk tidaklah senikmat rasa sayur hijau lain yang lebih umum seperti bayam. Namun tetap saja ada hal yang butuh di perhatikan. Satu diantaranya yaitu lamanya memasak. Daun katuk yang dimasak terlalu lama mutunya akan menurun karena nutrisinya mengalir keluar. Menggoreng daun katuk juga tak terlalu disarankan. Tetapi memberikan santan waktu memasaknya yaitu langkah yang cukup ampuh untuk meningkatkan manfaat daun katuk karena pro vitamin A di dalamnya akan bereaksi menjadi vitamin A. 

Efek samping dari daun katuk 
Walau daun katuk adalah tanaman yang sangat berguna, kita tetap harus waspada karena ternyata konsumsi daun katuk secara berlebihan memiliki efek samping yang tidak mengasyikkan. Karena didalam daun katuk ada papaverina, yakni satu alkaloid yang juga ada didalam candu atau opium, mengkonsumsi berlebihan akan menyebabkan keracunan. Selain itu keunggulan mengkonsumsi katuk akan berdampak buruk pada paru-paru yang menyebabkan pada penyakit bronkiolitis permanen. 

Selain kedua hal itu, riset yang dilakukan di Taiwan mengatakan bahwa mengkonsumsi daun katuk mentah secara terus-menerus sebanyak 150mg setiap harinya, yang merupakan jumlah cukup banyak, selama dua minggu sampai tujuh bulan akan menyebabkan sesak nafas, hilang nafsu makan, serta susah tidur. 

Karena efek-efek samping tersebutlah, membatasi mengkonsumsi daun katuk sangat disarankan. Mengkonsumsi daun katuk secara mentah juga tak dianjurkan. Akan lebih baik bila katuk di rebus dulu sebelum dikonsumsi karena pemanasan bisa menyingkirkan karakter anti-protozoa. Bila telah demikian, racun yang ada didalam daun katuk bisa dikurangi atau bahkan hilang sama sekali.

Sponsored Links
Tuliskan Pendapatmu Disini: